Feb 19, 2017

Anakku Bernama Rasa



Aku dirangkul sajak-sajak,
kehangatan yang tak hanya mampir saja,
sesaat dia sisipkan rasa lega,
tak hanya biarkan aku diam saja.

Aku jatuh cinta pada sajak-sajak,
yang mampu berikan jiwa ketenangan,
dan kagumi rasa sedih bahagia,
hingga aku bisa kawin dengannya.

Lalu kami bersenggama melahirkan anak kata,
sifatnya penuh simpati dan pengertian,
lagaknya dia akan jadi kebanggaan,
dimana mampu meyampaikan pesan pada sesama.

Anakku adalah anak penuh luapan,
emosi dan kekecewaan menjadikannya nyala,
sakit hati dan ketakutan melatihnya jadi pelarian,
aku cukup senang dengan hadirnya dia.

Aku tidak pernah malu ketika menimangnya,
meskipun semua orang melihatnya sebelah mata,
namun ketika kutatap matanya,
kutahu anakku bernama Rasa.

No comments:

Post a Comment